Kamis, 26 Juli 2012

Pendidik Seharusnya...


Hay, you meet me again. This post is my word about the educator. What I think about the good educator. I wrote it in Indonesian. Read and Enjoy it! 

===================================================================

Tidak mudah menjadi pendidik. Apa benar?
Ya, pendidik yang umumnya disebut dengan istilah guru di Indonesia ini bukanlah profesi semudah membalikkan telapak tangan.
Pendidik dalam KBBI berarti orang yang mendidik; memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sedangkan guru  adalah orang yang pekerjaannya mengajar; memberi pelajaran murid. Tidak masalah apakah ada perbedaan di antara keduanya, karena keduanya merupakan profesi yang mulia.
Menjadi pendidik butuh profesionalitas tinggi, serta tidak terpaku pada besarnya gaji yang didapat. Berapapun gajinya, pendidik profesional harus melakukan pekerjaanya dengan baik dan sepenuh hati. Pendidik itu:

1. Bukan profesi yang instan
Membentuk seorang pendidik tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Butuh proses beberapa tahun untuk membentuknya.
Banyak orang yang bukan dari jurusan kependidikan tapi mereka berprofesi menjadi pendidik,  sebagai contoh, dari jurusan ekonomi, teknik, dan pertanian. Agar mereka dapat menjadi pendidik, diharuskan untuk menempuh pendidikan lagi sekitar 2 tahun. Selanjutnya dengan modal sertifikat (sertifikasi), mereka bisa mengajar di sekolah-sekolah sesuai jurusan mereka sebelumya.
Seorang pendidik seharusya dipersiapkan selama dia masuk bangku kuliah, maksudnya adalah seorang pendidk seharusnya berasal dari jurusan kependidikan. Jurusan kependidikan di bangku kuliah sudah merancang untuk membentuk mahasiswanya agar kelak mereka dapat menjadi pendidik yang profesional.

2. Bukan sebuah profesi pelarian
Profesi pendidik tidak pantas untuk dijadikan profesi pelarian. Profesi pelarian di sini maksdunya adalah profesi yang dijadikan pelarian sarjana-sarjana yang belum bekerja. Para sarjana yang belum bekerja, dan mereka yang tidak mau menganggur akhirnya lari ke dunia pendidikan dengan jalan menempuh pendidikan singkat guna untuk mewujudkan keinginan mereka untuk menjadi pendidik.

3. Butuh profesionalitas tinggi
Pendidik merupakan profesi yang sangat mulia. Tanpa seorang pendidik, seorang dokter tidak akan bisa menjadi dokter. Seorang dosen pun tidak akan bisa menjadi dosen kalau tidak ada pendidik. Profesi pendidik pun menjadi profesi yang sangat spesial di kalangan masyarakat. Tiap tahun, pemerintan menaikkan gaji pendidik. Pendidik PNS yang mempunyai pangkat terendah pun mendapat gaji sekitar Rp 2.500.000,-, itu belum  ditambah dengan tunjangan dan lain sebagainya. Nilai 'segitu' mungkin relatif, sebagian orang dapat berkata gaji dengan nilai segitu sudah besar, sebagian lagi dapat berkata nilai gaji yang segitu benar-benar 'segitu'.
Bagi pendidik, besar kecilnya gaji yang dia dapatkan seharusnya tidak mempengaruhi hasratnya untuk tetap memberikan pelayanan dan pengajaran yang terbaik untuk para muridnya di manapun dia berada. "Kalau gaji sedikit, saya ya bekerja semau saya. Kalau gaji besar baru saya lebih giat". Tidak bisa seperti itu. Pendidik haruslah profesional. Walaupun pada kenyataanya setiap performa kerja pada setiap profesi  tergantung pada besar kecilnya gaji yang didapatkan, tapi pendidik yang baik haruslah profesional, dan tetap memberikan yang terbaik yang bisa mereka berikan untuk para muridnya.

4. Tidak hanya transfer ilmu
Berdasarkan pengalaman saya ketika masih duduk di bangku SMK, masih banyak pendidik yang hanya men-transfer  ilmu dari buku kepada muridnya di kelas. Salah satunya adalah pendidik di pelajaran IPA.  Beliau datang hanya bermodal buku materi 1, buku absensi 1, buku jurnal 1, dan spidol. Beliau lebih banyak duduk di 'singgasana'nya, dan menerangkan materi sambil membaca buku yang beliau bawa.
Berdasarkan pengalaman itu, pendidik hanya men-transfer ilmu dari buku pedoman materi. Pendidik yang baik seharusnya lebih dari itu.
Pendidik yang baik seharusnya 'total' dalam mendidik. Tidak hanya meneruskan ilmu dari buku ke murid, namun pendidik harus dapat menghidupkan suasana di kelas. Menjadikan murid lebih aktif di dalam kelas, mengajarkan tentang 'respect', mengetahui setiap karakter dan perkembangan murid, dan mampu menerapkan berbagai metode mengajar di dalam kelas. Serta menjadi guru yang dirindukan oleh murid-muridnya.

5. Tidak terbatas status
Pendidik merupakan orang tua di sekolah.Ttidak hanya "Saya adalah guru, kamu adalah murid saya". Pendidik yang baik haruslah dapat tidak hanya menjadi seorang pendidik, tapi bisa menjadi seorang teman, sahabat, dan orang tua bagi murid. Dengan seperti itu, murid menjadi lebih senang dalam belajar di sekolah

Bagi calon pendidik, berpikirlah mulai dari sekarang mau jadi pendidik yang seperti apa ketika kalian mendidik murid-murid anda. Mau jadi pendidik yang dirindukan kedatangannya di kelas, atau dirindukan ketidakhadirannya di kelas?

Bagi para pendidik, rancanglah diri and untuk dapat menjadi yang terbaik untuk murid anda. Jadikanlah diri anda dirindukan oleh mereka.

Para orang tua yang berbahagia, jadilah orang tua yang peduli terhadap pendidikan dan masa depan anak anda. Berikanlah yang terbaik untuk anak anda, terutama kebutuhan mereka akan pendidikan.

=======================================================================

You got it? Hopefully it can be useful for you, especially for you who are an educator or educator candidate.

Cheers!




0 komentar:

Posting Komentar