Hay, you meet me again.
This post is my word about the educator. What I think about the good educator.
I wrote it in Indonesian. Read and Enjoy it!
===================================================================
Tidak mudah menjadi
pendidik. Apa benar?
Ya, pendidik yang umumnya
disebut dengan istilah guru di Indonesia ini bukanlah profesi semudah membalikkan
telapak tangan.
Pendidik dalam KBBI berarti
orang yang mendidik; memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sedangkan guru adalah
orang yang pekerjaannya mengajar; memberi pelajaran murid. Tidak masalah apakah
ada perbedaan di antara keduanya, karena keduanya merupakan profesi yang mulia.
Menjadi pendidik butuh
profesionalitas tinggi, serta tidak terpaku pada besarnya gaji yang didapat.
Berapapun gajinya, pendidik profesional harus melakukan pekerjaanya dengan baik
dan sepenuh hati. Pendidik itu:
1. Bukan profesi yang
instan
Membentuk seorang pendidik
tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Butuh proses beberapa tahun
untuk membentuknya.
Banyak orang yang bukan
dari jurusan kependidikan tapi mereka berprofesi menjadi pendidik,
sebagai contoh, dari jurusan ekonomi, teknik, dan pertanian. Agar mereka dapat
menjadi pendidik, diharuskan untuk menempuh pendidikan lagi sekitar 2 tahun.
Selanjutnya dengan modal sertifikat (sertifikasi), mereka bisa mengajar di
sekolah-sekolah sesuai jurusan mereka sebelumya.
Seorang pendidik seharusya
dipersiapkan selama dia masuk bangku kuliah, maksudnya adalah seorang pendidk
seharusnya berasal dari jurusan kependidikan. Jurusan kependidikan di bangku
kuliah sudah merancang untuk membentuk mahasiswanya agar kelak mereka dapat
menjadi pendidik yang profesional.
2. Bukan sebuah profesi
pelarian
Profesi pendidik tidak
pantas untuk dijadikan profesi pelarian. Profesi pelarian di sini maksdunya adalah
profesi yang dijadikan pelarian sarjana-sarjana yang belum bekerja. Para
sarjana yang belum bekerja, dan mereka yang tidak mau menganggur akhirnya lari
ke dunia pendidikan dengan jalan menempuh pendidikan singkat guna untuk
mewujudkan keinginan mereka untuk menjadi pendidik.
3. Butuh
profesionalitas tinggi
Pendidik merupakan profesi
yang sangat mulia. Tanpa seorang pendidik, seorang dokter tidak akan bisa
menjadi dokter. Seorang dosen pun tidak akan bisa menjadi dosen kalau tidak ada
pendidik. Profesi pendidik pun menjadi profesi yang sangat spesial di kalangan
masyarakat. Tiap tahun, pemerintan menaikkan gaji pendidik. Pendidik PNS yang
mempunyai pangkat terendah pun mendapat gaji sekitar Rp 2.500.000,-, itu
belum ditambah dengan tunjangan dan lain sebagainya. Nilai 'segitu'
mungkin relatif, sebagian orang dapat berkata gaji dengan nilai segitu sudah
besar, sebagian lagi dapat berkata nilai gaji yang segitu benar-benar 'segitu'.
Bagi pendidik, besar
kecilnya gaji yang dia dapatkan seharusnya tidak mempengaruhi hasratnya untuk
tetap memberikan pelayanan dan pengajaran yang terbaik untuk para muridnya di
manapun dia berada. "Kalau gaji sedikit, saya ya bekerja semau saya. Kalau
gaji besar baru saya lebih giat". Tidak bisa seperti itu. Pendidik haruslah
profesional. Walaupun pada kenyataanya setiap performa kerja pada setiap
profesi tergantung pada besar kecilnya gaji yang didapatkan, tapi
pendidik yang baik haruslah profesional, dan tetap memberikan yang terbaik yang
bisa mereka berikan untuk para muridnya.
4. Tidak hanya transfer
ilmu
Berdasarkan pengalaman saya
ketika masih duduk di bangku SMK, masih banyak pendidik yang hanya men-transfer
ilmu dari buku kepada muridnya di kelas. Salah satunya adalah pendidik di
pelajaran IPA. Beliau datang hanya bermodal buku materi 1, buku absensi
1, buku jurnal 1, dan spidol. Beliau lebih banyak duduk di 'singgasana'nya, dan
menerangkan materi sambil membaca buku yang beliau bawa.
Berdasarkan pengalaman itu,
pendidik hanya men-transfer ilmu dari buku pedoman materi. Pendidik yang baik
seharusnya lebih dari itu.
Pendidik yang baik
seharusnya 'total' dalam mendidik. Tidak hanya meneruskan ilmu dari buku ke
murid, namun pendidik harus dapat menghidupkan suasana di kelas. Menjadikan
murid lebih aktif di dalam kelas, mengajarkan tentang 'respect', mengetahui
setiap karakter dan perkembangan murid, dan mampu menerapkan berbagai metode
mengajar di dalam kelas. Serta menjadi guru yang dirindukan oleh
murid-muridnya.
5. Tidak terbatas
status
Pendidik merupakan orang
tua di sekolah.Ttidak hanya "Saya adalah guru, kamu adalah murid
saya". Pendidik yang baik haruslah dapat tidak hanya menjadi seorang
pendidik, tapi bisa menjadi seorang teman, sahabat, dan orang tua bagi murid.
Dengan seperti itu, murid menjadi lebih senang dalam belajar di sekolah
Bagi calon pendidik,
berpikirlah mulai dari sekarang mau jadi pendidik yang seperti apa ketika
kalian mendidik murid-murid anda. Mau jadi pendidik yang dirindukan
kedatangannya di kelas, atau dirindukan ketidakhadirannya di kelas?
Bagi para pendidik,
rancanglah diri and untuk dapat menjadi yang terbaik untuk murid anda.
Jadikanlah diri anda dirindukan oleh mereka.
Para orang tua yang
berbahagia, jadilah orang tua yang peduli terhadap pendidikan dan masa depan
anak anda. Berikanlah yang terbaik untuk anak anda, terutama kebutuhan mereka
akan pendidikan.
=======================================================================
You got it? Hopefully it
can be useful for you, especially for you who are an educator or educator
candidate.
Cheers!
Kamis, 26 Juli 2012
Pendidik Seharusnya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar